Valentine's Day Pumping Heart
RSS

A Bet *Taruhan* (SuD.O exo couple)

 “Umma” Sehun merajuk dengan memegang ujung baju D.O seperti anak kecil. “Pulsaku habis. Bisakah aku meminjam handphone umma untuk bervideo-call oleh Luhan hyung” Sehun menatap D.O penuh harap.

“Tidak terima kasih” ucap D.O ketus. Lalu berlalu begitu saja.

Suho hanya tertawa melihat kejadian miris yang di alami Sehun. Memang kali ini dorm hanya diisi oleh Suho, D.O, dan Sehun. Berhubung member yang lain pergi entah kemana. Dan member exo-m tentu saja mereka sedang ada di China.

“Appa jahat” Sehun mengerucutkan bibirnya.

Sedangkan Suho hanya meninggalkan Sehun yang masih menatap miris layar handphone-nya. Namun, selang beberapa lama Suho kembali dengan handphone-nya di tangannya.

Tukk.

Sehun menoleh sumringah. “Taruhan”

Sehun hanya mengerutkan keningnya. “Untuk apa?”

"Tentu saja untuk pulsa gratis" Suho menyeringai.

"Baiklah. apa taruhannya?" ucap Sehun bersemangat.

“Siapa yang dapat ciuman D.O dia mendapatkan pulsa gratis selama satu Minggu. Eotte?” Suho menyeringai di balik senyumnya.

“Baiklah. Dari sekarang?” tanya Sehun antusias.

“Terserah”

Sehun langsung melesat ke dapur tempat ia terakhir melihat D.O tadi. Sedangkan, Suho hanya menghela napas pelan, bosan. Lalu, mengikuti langkah Sehun dari belakang.

=3=

“Umma” D.O masih menatap datar buku resep masak yang ada di tangannya. “Poppo” Sehun memajukan bibirnya berharap dapat sambutan hangat dari D.O

Pukk.

D.O menempelkan buku di tangannya tepat di bibir Sehun. Dengan malas D.O meninggalkan Sehun yang masih memasang tampang semangat.

‘Pulsa selama seminggu di tanganku’ Sehun mengepal tangannya ke atas.

“Fighting” triak Suho tepat di belakang Sehun.

Sehun berbalik menatap Suho yang tengah tersenyum manis.

“Aku ingin lihat jika appa mengemis ‘poppo’ ke umma” Sehun menyeringai.


“Perjanjian baru. Dalam satu hari mendapat ciuman D.O tepat di bibir” ucap Suho sambil menyeringai senang melihat ekspresi Sehun yang terkaget.

“Baiklah, sebanyak yang pemenang mau kan?”

Suho membelalakkan kedua matanya mendengar jawaban Sehun yang terkesan ambigu. Dengan pasti dia bertanya.

“Maksudmu? Satu hari dapat pulsa hingga tiga kali atau lebih? Baik”

=3=

D.O tengah memandang layar handphone-nya di kamar.

Tangan Suho menghalangi layar handphone D.O membuat D.O mengernyitkan keningnya

“Aku sedang tidak ingin di ganggu”

D.O menepis kasar tangan Suho yang menghalangi layar handphonenya namun sayang handphone D.O langsung di ambil dengan cepat oleh Suho.

Dengan bahasa isyarat Suho berbicara pada D.O. Yang langsung di tanggapi dengan cepat oleh D.O. kecupan singkat diterima Suho. Ya, walaupun hanya di pipi.

Suho tersenyum puas. Lalu, mengembalikan handphone D.O. tanpa sadar jika Sehun hanya menggembungkan pipinya kesal.

“Jangan ganggu”’

“Kau kenapa?”

“Aku? Aku sedang tidak enak badan”

Suho mengerutkan dahinya. Lalu memperhatikan wajah D.O yang menurut'nya' sedikit pucat.

“Istirahatlah” Suho megecup pelan dahi D.O lalu tersenyum lembut.

D.O hanya mengangguk sebagai tanda jika dia menanggapi Suho.

=3=

Sehun menekuk mukanya. Kesal. Dia tidak bisa mendapatkan pulsa gratis jika seperti ini. Saat Suho datang Sehun hanya menatap kesal ke arahnya.

“Ige” Suho menyerahkan handphonenya dengan sukarela ke Sehun. “Pinjam saja punyaku. Jangan ganggu D.O dulu. Dan, jangan sekali-kali kau menghabiskan pulsaku”

Sehun menatap Suho dengan penuh tanda tanya. Ada apa dengan Suho. Tidak mungkin Suho dengan sukarela berbagi pulsa dengan Sehun yang notabenya boros pulsa.

“Dengan senang hati appa” Sehun melonjak kegirangan.
Suho hanya tersenyum kecil menanggapi. Lalu mendudukkan dirinya di sofa.

“Pantas saja tadi pagi dia tidak melakukan kebiasaannya tiap pagi. Apa yang harus aku lakukan?” Suho mengurut keningnya. “Aku tidak bisa masak” lirihnya pelan.

Suho bangkit dari duduknya. Wajahnya berubah menjadi bersemangat. “Siapa yang tahu apa hasilnya jika belum di coba?”

=3=

“Baby Lu” Sehun berteriak saat melihat wajah cantik Luhan di layar handphone Suho. “Kau tahu? Hunnie belum makan dari tadi pagi” keluh Sehun.

“Jeongmal? Ah kasihan ne. Memangnya D.O kenapa?”

Sehun hanya menggelengkan kepalanya. “Tadi sih appa. Ah maksudku Suho hyung bilang ‘Jangan ganggu D.O dulu’ begitu”

“Mwo?”

“Karena itu”

Luhan di seberang sana hanya terdiam tak menyahut. Sambil menebak-nebak apa yang terjadi terhadap D.O disana.

“Baby Lu?”

“Matikan dulu sebentar ne. Hyung baru ingat hyung ada jadwal disini” bohong Luhan.

Sehun hanya mengerucutkan bibirnya. Mengangguk sedikit tak rela. Lalu, sambungan diputuskan di pihak Luhan.

“Ya!” Sehun mencak-mencak saat tidak melihat Luhan di layar handphone Suho.

=3=

Chanyeol mencubit pipi Baekhyun gemas.

“Appo” Baekhyun mengerucutkan bibirnya.

“Wajahmu tambah manis jika seperti ini” Chanyeol lagi-lagi menyubit pipi Baekhyun gemas sampai getaran handphone di sakunya menghentikan aktivitasnya.

“Ne, hyung”

Chanyeol mematikan sambungan handphone-nya menatap Baekhyun yang masih mengelus pipinya.

“Kita kembali ke dorm”

Chanyeol menarik tangan Baekhyun cepat membuat Baekhyun oleng.

=3=

Suho menatap datar hasil ‘karya’nya. Hanya helaan napas lagi yang keluar dari mulut Suho.

“Aku gagal” lirih Suho untuk kesekian kalinya.

=3=

“Pelan-pelan”

Chanyeol dan Baekhyun mengendap-endap memasuki dorm mereka. Dengan pelan mereka melangkah dan mulai membuka pintu kamar D.O.

Chanyeol dan Baekhyun terbelalak seketika saat melihat D.O yang sedang terbaring sambil tertawa kecil terkadang berguling-guling. Chanyeol dan Baekhyun saling berpandangan malas.

“Itu yang di sebut sakit ya?” sindir Baekhyun pelan.

“Sepertinya dia membohongi kita” Chanyeol mendesis tajam.

“Kita kembali ke game center saja”

“Tidak, kita tunggu saja apa yang terjadi berikutnya. Eotte?” usul Chanyeol . Yang di balas seringai dari Baekhyun.
ChanBaek mulai menelusuri dorm mereka.

=3=

“Anak-anak pada kemana ya? Kok belum pada balik”

Suho menyandarkan punggungnya pada dinding. Lelah. Hanya itu yangg dirasakannya. Memasak adalah hal yang paling merepotkan. Lagi-lagi Suho menghela napas.

“Aku pulang” suara Kai menggema sampai ke telinga Suho.

=3=

“Lihat. Aku membeli ini semua loh” triak Kai saat melihat Chanyeol dan Baekhyun menghampirinya dan di lanjut dengan kedatangan Sehun yang masih cemberut.

“Appa, eoddiga?”

“Tuh” tunjuk ChanBaek berbarengan saat melihat Suho yang mendekati mereka.

Sehun menyerahkan handphone Suho dengan wajah kusut. Membuat Chanyeol, Kai, dan Baekhyun menertawakannya.

“Diam” ucap Sehun datar.

D.O datang dengan berlari-lari kecil. “Apa yang kau bawa kali ini?”

“Kan sudah kubilang istirahat” Suho berkacak pinggang saat melihat D.O yang datang dengan wajah semangat.

“Dia itu tidak sakit” ucap ChanBaek berbarengan.

Suho membelalakkan matanya. Sedangkan Sehun maupun Kai yang tidak tahu apa-apa hanya menatap heran pada Suho yang menampilkan ekspresi ‘wow’.

“Aku memang tidak sakit”

Sebelah tangan Chanyeol mengelus pelan wajah Suho menyadarkannya dari alam sana.

“Jangan menampilkan wajah bodoh seperti itu”

Suho menepis tangan Chanyeol kasar. Langsung meninggalkan Kai dan Sehun yang masih belum mengerti situasi, Chanyeol dan Baekhyun yang tak peduli dan D.O yang memasang wajah innocent.

Terdiam.

“Kau tahu? Dia mengira kau sakit” ucap Chanyeol datar.

“Dan, kau tahu? Dia bersusah payah untuk membuatkanmu makanan karena dia tahu kau belum makan dari tadi pagi hingga sekarang” tambah Baekhyun sarkastik.

“Dan lagi. Dia tidak mungkin meminjamkan ponsel-nya pada Sehun untuk hal yang tidak penting bukan? Mengertilah” ucap Chanyeol tak kalah sarkastik.

D.O terdiam sesaat mulai mencerna apa yang dikatakan ChanBaek. Dengan cepat ia melangkah mengikuti jejak Suho.

=3=

Suho sedang terbaring diatas ranjangnya dengan earphone yang melekat padanya. Sesekali bersenandung pelan.

“Boleh aku masuk?”

Tak ada tanggapan dari Suho.

“Emm Suho hyung” panggil D.O dengan suara yang dibuat-buat manis *suara D.O memang manis*.

Tak ada tanggapan dari Suho.

“Mianhae” lirih D.O yang mulai pasrah.

Tetap tak ada tanggapan.

“Kau ini mendengarku tidak sih?” D.O mulai kesal.

Suho melepas earphonenya menatap datar D.O yang kini bangkit dari duduknya.

“Kau bicara padaku?”

D.O membelalakkan matanya kaget. Dengan polos Suho bertanya seperti itu padanya. Sabar D.O.

“Mianhae”

“Apa yang kau bicarakan?”

“Mianhae” ulang D.O bosan.

Suho hanya menatap D.O datar. Lalu, menempelkan earphone-nya kembali. Membuat D.O kesal akan tingkahnya. Benar-benar kesal.

“Terserah kau mau memaafkan atau tidak. Aku tidak peduli”

Grepp. Tangan Suho menggenggam tangan D.O dengan cepat menahan kepergian D.O. Suho hanya tersenyum lembut melihat D.O yang dengan malas membalikkan badannya.

“Satu syarat”

“Mwo?”

Suho menunjuk bibirnya sendiri lalu bangun dari posisi tidurnya. D.O hanya menatap Suho dengan tatapan ‘Micheosseo’. Namun, Suho tak memperdulikan tatapan D.O padanya.

Cupp~

Kecupan singkat diterima Suho sambil menyeringai senang Suho memeluk D.O dalam pelukannya.

Sebuah foto dirinya dan D.O yang sedang berciuman terpampang di layar handphone Suho. Suho memang sengaja memfoto dirinya saat moment. Sebagai bukti untuk maknae Sehun.

“Gomawo”

Suho melepas pelukannya. Dan menatap D.O lembut.

Cupp.

=3=

“Rasanya suasana di dorm menjadi dingin. Apa kalian merasakannya?” tanya Sehun sambil mengeluarkan dompetnya.

“Tidak ada hubungannya dingin dengan dompet” ledek Chanyeol.

“Aku tidak merasakannya” ucap Baekhyun sambil mengeluarkan dompetnya meniru Sehun.

“Kenapa kau meniru Sehun?”

“Kurasa uangmu akan terkuras” Kai menanggapi.

“Mwo? Jangankan untuk membeli pulsa diri sendiri. Aku saja sedang tiris”

“Itu bukan urusanku” sahut ChanKaiBaek berbarengan.

Sehun hanya menatap dompetnya dengan tatapan sendu. Sambil sesekali mengelus lembut dompetnya.
Sehun menangkup kedua tangannya. “Semoga Suho hyung tidak memenangkan semua ini. Amin”

“Menang apa?”

“Dipoppo D.O hyung”

Chanyeol menatap Sehun horor. Sedangkan Kai dan Baekhyun hanya sweetdrop.

‘Tentu saja Guardian Angel itu yang akan menang. pabo Sehun’ pikir ChanKaiBaek kompak. Ingin rasanya mereka berteriak apa yang mereka fikirkan. Namun, mereka berbaik hati. Biarkan Sehun tahu dari mulut ‘Guardian Angel’ saja. Mereka sangat baik bukan.


FIN

 A/N: sejujurnya ini udah pernah di share di facebook. Cuman, mau di share di blog. Jadi kalau ada yang sudah pernah baca jangan heran. hehehe^. Salam manis dariku untuk para pembaca. *bungkuk 90 derajat*
TTD: https://www.facebook.com/vhie.sichul

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment