Pemuda yang biasa di panggil Key itu tengah termenung di pinggir
balkon kamarnya. Ia lelah dengan semua ini. Akan semua masa lalunya, dan
masa-masa yang sedang dilaluinya. Akankah ada seseorang yang datang padanya dan
membuat hari-hari kelabunya menjadi lebih berwarna.
Everybody hurts
Main pair: OnKey!
JongKey brothership!
Genre : Hurt/comfort, drama.
Rating : T
Author : AkKey as Halpenny
special birthday @7yuchan_ my twitter.
=3=
Brakk. Pintu kelas dibuka kasar oleh Key. Walaupun ia sudah
terlambat dan dapat di pastikan di dalam kelasnya sudah pasti ada guru yang
mengajar. Ia tidak peduli sama sekali.
“Terlambat lima belas menit. Apa yang harus kita lakukan pada bocah
ini? Adakah yang ingin berpendapat?”
“Lee Jinki”
“Kau jelas bukan siapa-siapa jadi jangan pernah memanggil nama asliku”
Key mendecih kecil. Ia sangat kesal terhadap pemuda yang lebih tua
darinya itu. menyebalkan. Merepotkan. Dan, yang paling penting Key sangat
membenci pemuda itu. Pemuda yang pernah ada dalam hidupnya itu.
“Okey, Onew. Aku minta maaf karena terlambat hari ini. Apa kau mau
memaafkanku?”
Meledek. Key mengucapkan itu dengan nada meledek. Tentu saja pemuda
yang biasa disapa Onew itu menggertak kesal. Namun, Onew masih menjaga imej
yang di sandangnya.
“Okey? Onkey maksudmu?”
Deg. Key tersentak mendengar ucapan Onew. Entah mengapa, jantungnya
berdegup tak beraturan. Ingatannya kembali ke beberapa tahun yang lalu. Hari
itu, hari di mana ia bertekad untuk melupakan pemuda ini. Pemuda yang tidak
pernah mengabarinya lagi. Bahkan, sampai sekarang Key masih berharap pemuda itu
akan kembali padanya. Tapi, sepertinya itu hanya sebuah harapan semu. Terlebih,
Onew sudah mempunyai istri.
“Duduklah. Jangan melamun di depan pintu bisa-bisa kau tidak
mendapatkan jodoh”
Key menggaruk tengkuknya canggung. Ia tahu ini akan menurunkan
imejnya yang terkenal bengis dan tidak berperasaan ini.
“Tunggu kunci”
Key menatap sengit ke arah Onew. Kesal. Hei, siapa yang dipanggil
‘kunci’ selain ia. Key, dalam bahasa inggris berarti kunci. Bukankah itu kalimat yang sangat menyebalkan
untuk Key.
“Bisa kau membantuku? Terangkan materi ini. Suaraku tiba-tiba
tertahan di tenggorokan”
Bohong. Onew hanya ingin mengerjai Key. Lebih tepatnya
menghukumnya. Hukuman yang berbeda dari biasanya bukan?
“Kau bercanda”
“Ayolah”
“Aku tidak bisa. Bagaimana jika yang lainnya?”
“Yang aku inginkan hanya kau”
Deg. Key terdiam. Kata-kata itu juga pernah terlontar dari bibir
yang sama. Bahkan, yang kali ini terdengar lebih menyakitkan dan lebih lirih
dari yang lalu. Apa yang harus ia lakukan.
“Kumohon. Hanya kau yang bisa”
Kumohon jangan membuatku mengingat memori tentang dirimu. Kumohon.
Key berteriak dalam hati. Hatinya seolah menangis. Perih.
Key berbalik dengan tas yang belum sempat ia letakkan di mejanya.
Ia keluar tanpa peduli dengan tatapan bingung dan aneh dari Onew dan beberapa
teman sekelas dengannya. Yang ia tahu. tidak ada seorang pun yang boleh melihat
air mata seorang Key.
=3=
Semua orang pernah berbuat kesalahan
Semua orang pernah menyakiti
Dan, semua orang harus bersedia memaafkan ̶Key
=3=
Key menangis dalam diam. Entah mengapa ia bisa jadi secengeng ini.
Ini seperti bukan Key. Ini sosok Kibum-nya. Bukan Key. Key tidak pernah
menangis.
“Aku Key. Bukan Kim Kibum yang dapat dengan sempurna menangis.
Karena, aku tidak punya perasaan. Bukankah itu yang selalu orang-orang lain
katakan tentangku”
Key tertawa keji. Tertawa khas Key. Bukan tertawa lembut milik
Kibum. Kibum telah mati. Dan, sekarang penggatinya adalah Key.
=3=
Aku jahat
Aku tidak punya hati
Kenapa kau masih mengejarku?
Saat aku di sini mulai melupakanmu ̶Key
=3=
Key masih memasang wajah datarnya. Melalui setiap orang yang
berusaha mengalihkan pandangan mereka dari dirinya. Tidak ada seorangpun dapat
menjinakkan Key. Guru seksi pun tak bisa menaklukannya. Hatinya keras.
“Key”
“Jonghyun? Ada apa?”
“Ada niatan untuk ke kantin hari ini?”
“Sepertinya tidak”
“Ah, baiklah. Jja~”
Hanya Jonghyun yang mau mendekati Key. Tidak ada seorangpun berani
mengganggu Key. karena, jika kalian tahu, di balik lengan Key ada dua buah
benda sangat tajam dan dapat merobek kulit manusia hingga dalam. Bahkan, ia
juga pernah memasukkan seseorang ke rumah sakit. Dalam kondisi kritis. Siapa
yang berani?
“Key?”
“Kenapa kau ada di sini?”
“Mencarimu”
“Cih. Bukankah kau sudah menikah? Di mana istrimu? Anakmu? Ah, kau
ayah yang jahat rupanya? Ternyata kau menyakiti hati bukan fisik sepertiku”
Onew terdiam. Ia tahu betul kemana arah pembicaraan Key.
bagaimanapun, itu sebuah perjanjian dari mendiang ayahnya. Jika kau disuruh
memilih siapa yang akan kau pilih? Jika kedua pilihan itu sama rata.
“Maafkan aku”
“Kau terlambat” Key menghela napas kecil. “Aku sudah memaafkanmu”
Onew terdiam membisu. Tangannya yang membawa beberapa buku itu
hampir lemas mendengar ucapan Key. sebegitu mudahkan ia mendapat maaf dari Key.
=3=
Semua orang pernah menyakiti
Disadari ataupun tidak disadari
Itu semua sama rasanya ̶ Key
=3=
“Aku pulang”
Key membuka pintu rumahnya secara perlahan. Hening. Suasana yang
hampir tidak pernah terjadi di rumah Key. Kemana semua orang yang ada di
rumahnya.
“Umma” lirih Key saat melihat sang umma tengah duduk santai di
ruang tengah. Ingin sekali Key memberikan surat yang di berikan sekolah kepada
salah satu orang tuanya. Namun, apa ini saat yang tepat.
“Ada unda ̶”
“Appa-mu yang akan menghadirinya”
Belum sempat Key menyahut. Pertengkaran kedua orang tuanya di
mulai. Ia fikir. Ia lebih baik tidak punya orang tua jika sudah begini.
Lesu. Ia tahu, cepat atau lambat ia juga tidak akan pernah dipedulikan
oleh kedua orang tuanya itu. dan, cepat ataupun lambat ia lebih memilih Song
ahjumma yang selalu memperhatikan , berbanding terbalik dengan orang tuanya
yang menyebalkan itu.
Key memeluk erat lututnya beserta surat undangan yang ia dapat.
Menangis terisak. Itu yang ia lakukan setiap ia berada sendirian di kamarnya.
Kemana jiwa bengisnya. Semua itu hanya sebuah kamuflase. Semuanya.
Ia masih mempunyai hati. Ia masih bisa menangis terisak. Semua itu ia lakukan
agar tidak ada seorangpun yang mengetahui bagaimana dirinya. Dan, masa lalunya.
=3=
Hanya kau yang tahu tentang diriku
Namun, aku tidak pernah tahu
Kau mengingatku atau melupakanku ̶Key
=3=
“Aku pernah berjanji padamu bukan? Aku akan selalu mengetahui
kondisimu di manapun kau berada. Karena, selamanya. Aku tidak akan
menghianatimu”
Key terbangun dalam lelapnya. Ia ingat kata-kata itu. Bisakah ia
melupakan pemuda itu. Pemuda yang pernah ada di dalam hatinya. Demi apa, ia
sudah bersusah payah melupakannya. Dan sekarang, sosok itu kembali dalam hidupnya
dan . . . juga hatinya.
“Key”
“Kukira siapa”
“Kau ini berfikir tentang apa?”
“Tidak ada”
“Besok ada undangan orang tua. Dan, tentu saja besok adalah surga
bagi kita. Karena kita akan libur huft. Aku tidak sabar untuk ke pantai esok”
Jonghyun melirik Key yang masih terdiam. Bukankah Key biasanya senang. “Hei? Kau
ada masalah”
Key meluruskan lengan kirinya. Membuat Jonghyun mundur seribu
langkah. Lengan tangan Key itu berisi sebuah pisau kecil berukuran sesuai
perpatahan lengannya. Dan, jika Key sudah mengeluarkan senjatanya. Itu
saat-saat yang paling mengerikan.
“Kumohon jangan menggangguku. Aku sedang tidak ingin diganggu”
“Baiklah” Jonghyun mengecup puncak kepala Key lembut. Ia tahu
sebuah kecupan ringan sedikit menghilangkan rasa beban dan penat Key.
Key menghela napas kecil. Ia masih menatap kosong hamparan langit
luas. Memang, tempat favorit Key untuk menyendiri hanya kamarnya dan juga atap
sekolah. Karena, di tempat inilah, ia dapat menjadi Kim Kibum.
“Key”
“Kenapa kau bisa tahu aku ada di sini?”
“Kau ingat? Aku selalu mengetahui kondisimu dan di mana kau berada.
Dan itu semua berlaku hingga saat ini dan seterusnya”
=3=
Apa aku bisa menitipkan hatiku
Padamu kembali ̶Key
=3=
Keheningan terjadi antara Key dan Onew. Tak ada satupun dari mereka
yang ingin membuka percakapan. Sampai, isakan tangis yang keluar dari bibir Key
yang dapat memecahkan keheningan itu.
Grep. Onew memeluk erat tubuh Key yang bergetar. Ia berusaha
menenangkan Key. Ia tahu sisi dalam Key yang lembut. Dan, hanya dia yang tahu
tentang Key seorang.
“Uljima”
Bagaimana bisa Key berhenti menangis jika orang yang ia tangisi
sedang memeluknya hangat. Dan, bagaimana bisa Onew tidak peka terhadap itu.
“Mianhae. Jeongmal mianhae”’
Seperti sebuah lantunan lagu indah kata-kata itu dapat menenangkan
Key. Walaupun airmatanya masih jatuh.
“Key ̶” Jonghyun menghentikan ucapannya. Manik matanya memanas
melihat Key yang mulai membalas pelukan Onew. Ada apa dengannya? Ini bukan
Jonghyun yang biasanya.
=3=
Semua orang pernah menyakiti
Pernah juga disakiti ̶ Onew
=3=
Jonghyun menggebrak meja cafe. Manik matanya menatap sinis ke arah
Key. setelah mendengar cerita Key. Entah mengapa hatinya kesal bukan main.
“Key, dia sudah menyakitimu. Bagaimana bisa kau kembali padanya?
Kau ini gila”
Key terdiam. Memang benar apa yang dikatakan Jonghyun. Ia terlalu
bodoh. Ia masih menunggu seseorang yang sudah mempunyai ‘majikan’ bukankah itu
gila.
“Seharusnya kau balas menyakiti dia. Bukan malah memberikan lampu
hijau padanya. Aishh, kau ini”
Key mencerna kata-kata Jonghyun dalam otaknya. Apa ia harus balas
menyakiti Onew? Apakah ia bisa melakukan itu pada seseorang yang masih ia
cintai selama ini?
“Aku” Key memainkan jarinya. “Aku tidak yakin bisa Jong” Key
menatap Jonghyun yang sedang menyeruput coffe yang dipesan. “Tapi, aku akan
berusaha. Bantu aku”
=3=
Sejauh apapun kau
Kumohon, tetaplah kembali padaku
Karena aku akan tetap menunggumu ̶ Onew
=3=
Onew memainkan ponselnya. Ia masih gugup dengan apa yang sudah ia
rencanakan di kepalanya. Ia bingung.
“Aku tetap menunggumu”
Onew menekan beberapa kali layar ponselnya. Ia menelpon umma-nya.
Ia sudah yakin dengan keputusan yang ia buat. Karena, ia masih menunggu Key.
Kembali padanya.
“Yeoboseyo umma”
“Umma. Saat kelulusan di sekolah tempatku mengajar saat ini.
Izinkan aku menceraikan istriku”
Sebelum suara di sebrang sana menjawab. Onew telah memutuskan
sambungan secara sepihak. Mungkin ini ide gila. Mungkin, almarhum ayahnya tidak
bisa memaafkannya. Tapi, ini keputusannya. Bukankah ia juga dijodohkan hanya
untuk mem’produksi’. Dan, itu sudah ia lakukan. Bahkan, anaknya sebentar lagi
melahirkan, tepat saat hari kelulusan. Itu yang diperkirakan Onew.
“Mianhae”
=3=
Apa aku salah memintamu kembali padaku
Bukankah kau memaafkanku?
Dan,, itu berarti
Kau menerimaku untuk masuk ke dalam hidupmu juga hatimu ̶ Onew.
=3=
Onew menelungkup di bawah meja kerjanya. Ia tidak tahu apa yang
akan terjadi selanjutnya saat ia dengan blak-blakan membicarakan semua itu tadi
malam. Pasti ayahnya kecewa padanya.
“Kau kenapa? Ada masalah dengan Key eoh?”
“Bukankah aku memang mempunyai masalah dengan anak itu Choi?”
Minho terkekeh kecil. Ia mengenal lama sosok Onew. Sudah bukan
rahasia jika Onew sering sekali meminta pendapat padanya.
“Bukankah kontrakmu sudah habis nanti saat kelulusan? Kau bisa
kembali padanya bukan? Ceraikan saja istrimu itu”
Onew memandang Minho sinis. “Bukankah mudah berbicara itu dengan
mulut Choi?”
“Ayolah, aku sudah melakukan itu. Aku meninggalkan Taemin. Dan,
sekarang? Dia menerimaku kembali dan aku kembali padanya. Kau bisa melakukan
itu sobat. Percaya itu”
“Kuharap kisah cintaku berakhir sama sepertimu Choi”
=3=
Ini kisah kita
Bukan kisah mereka ̶ Key.
=3=
Key melancarkan aksinya. Ingin sekali ia menangis sekaligus tertawa
saat melihat tatapan cemburu dari Onew saat ia sedang berakting romantis dengan
Jonghyun.
“Kau memainkan peranmu dengan baik”
Deg. Peran. Mengapa Jonghyun melakukannya dengan hati jika semua
ini hanya skenario Key. sebenarnya, ada apa dengannya?
“Kau baik-baik saja?”
“Aku mencintaimu”
Key mengernyit bingung. Dengan cepat ia mengangguk pasti. “Tentu,
aku juga”
Ini hanya sebuah skenario. Sebuah skenario untuk menghancurkan
mental Onew. Jonghyun bertekad dalam hatinya.
=3=
Semua orang pernah tersakiti
Dan, semua orang berhak membalasnya ̶Key.
=3=
Upacara kelulusan. Hari di mana usaha semua siswa sangat menunggu
hal ini. Ini saat-saat yang ditunggu Key untuk pergi menjauh dari sosok yang
bernama Onew ataupun sejenisnya. Ya, walaupun sebenarnya ia kurang puas
membalas rasa sakitnya itu. Tapi, setidaknya itu dapat membuatnya sedikit lupa
tentang Onew.
Decitan microphone dari atas panggung berbunyi menyakitkan. Di sana
Jonghyun berdiri dengan gagahnya.
“Aku Jonghyun. Secara resmi mengundang kalian semua untuk hadir
dalam acara pernikahanku dengan kekasihku. . .” Jonghyun melirik ke arah Key. “Key”
Deg. Key menatap Jonghyun kaget. Sejak kapan itu menjadi
skenarionya. Tidak, ini gila. Sangat gila. Ia tidak mau menikah dengan Jonghyun
karena hubungannya dengan Jonghyun hanya sebatas teman.
“Selamat Key”
Taemin memeluk Key dengan erat. Semua orang yang hadir bertepuk
tangan menyalurkan rasa bahagia. Tidak. Key tidak bahagia. Jadi semua orang
bertepuk tangan hanya untuk Jonghyun.
“Selamat”
“Ya, terimakasih”
Key ingin menangis saat ini. Dengan mudah orang yang ia cintai
mengucapkan kata ‘selamat’ saat mendengar jika ia akan menikah dengan Jonghyun.
Sakit. Ini terlalu sakit bagi Key.
=3=
Kau memberiku lampu hijau
Tapi kau memupuskan semuanya
Saat kau mengambil cahayanya ̶ Onew.
=3=
Onew terdiam. Ia masih memikirkan kata-kata Jonghyun beberapa hari
yang lalu. Apa ini sungguhan? Apa ini nyata? Hatinya sakit. Saat ia telah
memutuskan perceraian dengan istrinya untuk kembali pada Key. namun, nyatanya
Key tidak bisa menerima semuanya.
“Sebegini sakitnyakah, Key?”
Onew mencengkram erat dadanya. Perih. Apa perih ini sebagai balasan
karena ia sempat meninggalkan Key dan kembali dengan status menikah.
“Semua ini aku lakukan demi almarhum ayahku. Demi masa depan kita.
Kenapa kau tak mengerti. Sejauh apapun aku melangkah. Aku akan kembali padamu”
“Kau baik-baik saja?”
Onew tersenyum kecil menyembunyikan kepedihannya. “Tentu”
Onew telah menceraikan istrinya seminggu setelah kelahiran anaknya.
Onew melakukan semua itu demi Key. Ia kembali pada Key.
“Appa? Apa yang harus kulakukan?”
Onew telah mengikat janji dengan ayahnya. Ia akan memberikan anak
kepada anak dari partner ayahnya. Dan, itu ia lakukan demi mengembalikan
perusahaan ayahnya yang hampir bangkrut di Jepang. Dan, sekarang. ia sadar ia
sudah melakukan hal yang bodoh.
“Kau tidak baik-baik saja”
=3=
Maafkan kebodohanku
Maafkan diriku yang masih mengharapkanmu
Maafkan aku yang terlalu mencintaimu ̶ Onew.
=3=
Onew menatap dirinya yang lain di dalam cermin. Ia sedikit
menyunggingkan senyumannya. Wajahnya ia buat seolah bahagia. Tidak terasa hari
di mana pernikahan Key dengan Jonghyun tinggal menghitung detik. Entahlah, ia
sanggup melihatnya. Atau tidak.
“Hei, acaranya sebentar lagi mulai. Kau akan datangkan?”
“Tentu”
“Baguslah”
=3=
Aku tidak pernah tahu
Jika aku masih mencintaimu.
Hingga saat ini ̶Key
=3=
Dengan nuansa serba putih. Dengan tuxedo putih yang pas di
tubuhnya. Key mulai menaiki altar. Tempat ia akan mengikat janji dengan
Jonghyun. Tidak. ia hanya mau mengikat janji dengan Onew. Bukan dengan
Jonghyun.
“Kau baik-baik saja?”
“Tentu”
“Tunggulah sebentar”
Jonghyun melempar pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.
Akhirnya, ia menemukan sosok yang dicari-carinya. Sosok yang ia tunggu
kehadirannya sedari tadi.
“Kau tidak ke atas? Key sudah menunggumu”
Jonghyun terkekeh kecil mendengar penuturan dari pemuda itu. Ia
sedikit tersenyum karena ia berhasil membuat sosok pemuda di hadapannya ini
cemburu.
“Bukankah kau mencintainya?”
“Tidak, walaupun aku mencintainya. Aku mencintainya sebagai
hyung-ku” bohong. Dalam hati ia bertekad ia akan mendapatkan penggantinya. “Dia
menunggumu. Bukan menungguku, pergilah”
=3=
Destiny
Kau percaya itu bukan?
Kita memang ditakdirkan untuk bersama ̶Key
=3=
Key mencubit kecil hidung Onew.
“Irreona”
Bukannya menuruti keinginan Key. Onew malah memeluk tubuh Key erat.
Membuat napas Key sedikit terengah-engah karenanya.
“Aku mencintaimu”
“Aku tahu itu dubuu”
Kita ditakdirkan untuk bersama. Sejauh apapun kau pergi kau akan
kembali padaku. Dan, sejauh apapun kau pergi aku akan menunggumu. Itu berlaku untuk selamanya.
“Bahagia sekali pasangan ini Jino”
“Ya, bahkan tidak menyadari jika sedari tadi kita menekan bel”
Onew melepaskan pelukkannya kepada Key. Ia tersenyum kikuk ke arah
Jonghyun dan Jino kekasih Jonghyun.
“Kau meninggalkan kami”
“Hahaha. Maaf” Jonghyun terkekeh kecil. “Habis, aku ingin melihat pasangan yang baru
saja merasakan malam pertama”
Jino dan Minho terkekeh geli mendengar penuturan Jonghyun.
Sedangkan Taemin hanya menatap para hyung-nya bingung.
“Jinja? Malam pertama itu bagaimana? Minho hyung?”
“Aku akan memberitahumu nanti Taemin. Saat kita sudah menikah.
Arraseo”
Semua berakhir dengan kata takdir. Tak peduli ada batu sebesar
apapun. Yang mereka tahu, mereka ditakdirkan untuk bersama. Bahkan, Key sama
sekali tidak peduli dengan restu kedua orang tuanya. Selama Song ahjumma
merestui hubungannya dengan Onew. Semua itu beres.
OMAKE:
“Appa hanya ingin kau menyelamatkan perusahaan appa saja. Dengan
memberikan anak kepada salah satu perusahaan kaya partner appa”
Onew terdiam. Di sisi lain Onew ada untuk Key. selamanya. Tapi, di
satu sisi lain ia tidak mau mengecewakan ayahnya. Terlebih ayah meminta ini saat
nyawa ayah ada di ujung batas. Dua pilihan yang sama rata. Apa yang harus Onew
jawab.
“Baiklah appa”
Ia jauh-jauh meninggalkan Key ke negeri sakura. Hanya untuk ini.
Miris. Tapi, ayahnya hanya memintanya untuk memberikan anak bukan? Bukan untuk
hidup selamanya bersama dengan anak dari partner ayahnya itu.
Dan, setelah ia melakukan tugasnya ia akan kembali pada Key. Itu perjanjiannya.
FIN






0 comments:
Post a Comment