Valentine's Day Pumping Heart
RSS

Gaem or Gyu?

Sebenarnya aku memang pecinta game atau sebenarnya aku berpura-pura mencintai game hanya untuk dekat denganmu? Atau mungkin aku mencintaimu hanya karena sebuah game? Atau mungkin kau bisa bersamaku hanya karena game?

Entahlah, aku tidak begitu peduli. Yang aku tahu aku mencintaimu dan game dan.. sepertinya sesuatu yang enak seperti makanan.

=Gaem or Gyu=

“Kyuhyunie”

Pemuda yang dipanggil Kyuhyun itu melirik sedikit tanpa ada satu patah katapun yang keluar dari bibir pink nya itu.

Sejak kejadian di mana seorang Kyuhyun ditinggal oleh kekasihnya. Ia hanya menjadi seorang yang suka melamun. Bahkan, psp kekasih tercintanya sudah tidak tersentuh lagi. Semua kaset game di kamarnya sudah di musiumkan oleh hyung kesayangannya ‘Leeteuk’.

Sifat sombongnya, dan kejahilannya sudah hilang entah kemana. Nafsu makannya yang luar biasa mulai berkurang sedikit demi sedikit.

Pipinya yang gembul mulai menirus perlahan. Efeknya sangat parah.

“Kita ke Jeju yuk”


Changmin. Satu-satunya orang yang sampai saat ini masih setia mengganggu Kyuhyun. Mengajak patung manekin itu untuk berbicara.

Walaupun, tak jarang bibir pedas Kyuhyun menempel di hatinya.

“Aku sedang malas Changminie”

“Ayolah, temani aku berlibur di Jeju”

“Kau sudah mengajakku ke Jeju waktu itu”

Memang benar Changmin sudah mengajak Kyuhyun untuk berlibur di Jeju waktu itu. setidaknya, memperbaiki mood Kyuhyun yang rusak. Begitu pula hati Kyuhyun yang sudah hancur seperti debu.

“Kalau begitu kita ke Jepang saja bagaimana?”

Kyuhyun menoyor wajah Changmin yang begitu dekat dengan wajahnya.
 
Kyuhyun mulai bangkit tanpa menghiraukan panggilan Changmin yang mulai kesal karena ditinggal begitu saja.

Grep.

“Tunggu. Temani aku beli kaset game baru”

Tanpa menunggu protesan dari Kyuhyun tangan yang lebih besar itu mulai menarik sang manekin. Changmin mulai berjalan cepat menuju mobil sport silvernya yang baru ia beli kemarin.

“Kenapa kau seenaknya, Chwang?”

Changmin diam tidak menanggapi. Di bukakannya pintu mobilnya memberi kode pada Kyuhyun untuk memasuki mobilnya. Tanpa peduli dengan tatapan mematikan Kyuhyun yang sudah jelas terpasang di wajah manisnya.

“Kita mau ke mana?”

“Beli kaset game”

=3=

“Sejak kapan kau menjadi pecinta game? Bukannya kau food monster?”

Changmin mengetuk-ngetuk dagunya berpikir. Sebelah tangannya yang menggenggam erat stik game mulai ia gigiti stik game itu. tanpa sadar dan tak tahu jika stik gamenya sudah mulai rusak hanya karena gigitan tajamnya.

“Mungkin sejak aku mengenalnya”

=3=

Kyuhyun menatap es krim di hadapannya dengan malas. Setelah dua jam memilah kaset yang pada akhirnya Changmin tidak jadi membelinya. Dan, setelah hampir tiga jam mereka berada di game center. Berakhirlah mereka di kedai es krim.

“Kau hanya mengajakku untuk berkeliling?”

“Apa kau senang?”

Kyuhyun menggeleng kecil pertanda ia sangat tidak menyukai kegiatan membuang waktu ala Changmin.
Lebih baik ia di dorm dan tidur pulas bersama bantalnya.

“Apa yang membuat senang?”

“Tidak ada”

Kyuhyun menjawab pertanyaan Changmin dengan datar. membuat Changmin hampir menendang wajah manis Kyuhyun. Ia sudah bersusah payah membuat Kyuhyun melupakan tentang mantan kekasihnya. Tapi, nyatanya Kyuhyun tetap seperti sebuah boneka manekin.

“Kembalikan Kyuhyunku”

Kyuhyun menatap jari telunjuk Changmin dengan bingung.
Memang ada yang salah dari perkataanya barusan. Bukankah, memang tidak ada yang membuatnya senang sekalipun ia berhasil menamatkan starcraft nya.

Ia tidak merasa bahagia.

“Aku Kyuhyun”

“Kau bukan Kyuhyun. Kembalikan Kyuhyunku”

Kyuhyun menyingkirkan pelan wajah Changmin yang begitu dekat dengan wajahnya. Mendecih kecil saat Changmin mengeluarkan kata yang sama. Memangnya, ia berubah drastis ya?

“Sejak kapan aku menjadi milikmu, Chwang?”

“Sejak aku mengenalmu”

“Terserah, kajja kita ke dorm mu. Tiba-tiba aku ingin bertemu beruang hyung”

“Ehh?”

=3=

“Sebenarnya siapa yang kau suka huh? Aku tidak pernah melihatmu dekat dengan siapapun selain kulkas”

Changmin tertawa renyah mendengar penuturan hyung satu-satunya itu. bahkan, snack dan psp yang ada di tangannya mulai terlepas dari genggamannya.

“Itu tetap akan menjadi rahasia publik”

=3=

“Ternyata tidak ada”

Kyuhyun memainkan gula yang sempat di berikan Changmin. Tidak menyangka jika Changmin bisa memperlakukan seorang tamu dengan baik. Atau mungkin, ini hanya special untuk Kyuhyun.

“Ke mana beruang aneh itu, Chwang?”

“Entahlah, ia tidak ada. Bagaimana jika kita main game”

“Malas. Aku mau tidur saja”

Changmin hampir membuka lebar mulutnya mendengar penuturan Kyuhyun yang sangat jauh dari image devil yang menempel di kepalanya.

Changmin menangkup wajah Kyuhyun membuat bibir sang empunya membulat seketika. Manik cemerlang Kyuhyun mulai berkedip bingung menatap pemuda yang lebih tinggi darinya.

“Kembalikan Kyuhyunku”

Kyuhyun mengerjapkan kedua matanya imut. Tangannya mulai menepuk pelan kedua tangan Changmin yang masih setia menempel di kedua pipinya yang tirus.

“Aku menginginkan si gamers pengganggu itu”

Kyuhyun mulai memukul pelan dada bidang Changmin mencoba untuk melepaskan tangan Changmin yang sangat mengganggu wajahnya. Apalagi dengan jarak sedekat ini. posisi seperti ini sangat berbahaya jika Yunho tiba-tiba masuk dan melihatnya.

“Menjauh dariku, Chwang pabo”

“Aku hanya ingin kau melihatku”

“Apa yang kau bicarakan?”

“Apa semuanya belum cukup?”

“Apasih?”

“Ternyata kau memang hanya hebat di matematika ya?”

Changmin menjauhkan tubuhnya dari Kyuhyun. Tangannya menjangkau psp miliknya dan mulai fokus pada pspnya. Tidak peduli dengan gerutuan dari Kyuhyun yang bahkan, mulai mengeluarkan sederet kata-kata kasar untuknya.

=3=

“Tadi pagi memang Kyuhyun demam. Sekarang sudah sedikit turun demamnya. Kau tidak perlu khawatir, Changminie”

Changmin hanya memanyunkan bibirnya kesal. Ia ingin sekali bertemu Kyuhyun. Memastikan bahwa keadaan partner evil sejatinya memang sudah sehat.

Tapi, apa daya ia tetap harus melanjutkan jadwalnya menjadi seorang artis.

“Sudahlah, nanti saat kita sudah pulang”

“Apa?”

Changmin memutar bola matanya kesal. Ia mulai mengeluarkan ponselnya dengan raut wajah khawatir.

“Kau bisa menemuinya. Aku tahu, kau ingin bertemu dengannya kan?”

“Apasih?”

Yunho memberikan kunci mobilnya pada Changmin yang dibalas kening berkerut dari Changmin. Yunho yang menampilkan senyumnya membuat Changmin mulai mengerti maksudnya.

“Baiklah. Nanti akan ku ubah jadwalnya. Tenang saja, tidak perlu menunggu pulang kan?”

“Gomawo, hyung”

=3=

Kyuhyun mendorong pelan tubuh Changmin yang masih fokus pada psp di tangannya. Berkali-kali Kyuhyun mencoba memanggil Changmin. Namun, pemuda itu hanya diam mengabaikannya.

“Chwang”

Kyuhyun mencubit kedua pipi tirus Changmin. Menatap bingung saat Changmin merasa sangat tidak terganggu akibat ulahnya. Tangan Kyuhyun mulai menutup kedua mata Changmin berharap Changmin akan memukulnya atau apa. Tapi, kenyataannya Changmin hanya mempause gamenya tanpa mau tahu tentang apapun yang berhubungan dengan Kyuhyun.
 
Kyuhyun kesal. Ia jadi tidak terlihat jika Changmin terus-menerus mengabaikannya seperti ini. memang apa yang tidak ia mengerti selama ini.

=3=

“Aku tidak menyangka, si pelit
Changmin rela membobol uangnya demi membelikan kaset game untuk Kyuhyun. Dan, apa itu? Kau akan mengajaknya ke Jeju?”

Yunho tertawa melihat ekspresi menderita Changmin. Saat ini, Changmin tengah meminta uang untuk membeli makanan. Oh, ayolah seperti anak yang sedang mengemis meminta uang jajan pada ayahnya.

“Hyung, jangan tertawa. Ini tidak lucu”

“Bagaimana jika aku memberitahukan tentang ini pada Kyuhyun. Mungkin ia akan tertawa”

“Jangan”

Changmin memukul kepal Yunho dengan bantal kursi. Menindih tubuh Yunho dan terus memukul wajahnya dengan bantal. Parah. Jika Yunho sampai memberitahukan hal konyol ini pada Kyuhyun. Mau ditaruh di mana wajah tampannya ini.

“Hei, bukankah ini suatu hal yang langka dan romantis”

“Dasar picisan”

=3=

“Chwang”

Kyuhyun menusuk-nusuk wajah Changmin berharap manik cemerlang Changmin akan teralih ke wajahnya. Namun, usahanya percuma.

Kyuhyun yang mulai bosan karena Changmin tak kunjung menghiraukannya. Kyuhyunpun mulai berpikir dengan menggunakan cara lain. Tapi, apa. Otak evilnya sudah lapuk saat ini. ia sudah tidak bisa berpikir hal evil yang bagus untuk menaklukan seorang Changmin.

Hanya ada satu cara.

“Yeobo”

“Huh?”

=3=

“Kau serius ya?”

Changmin hanya menunjukkan cengiran khasnya untuk menanggapi pertanyaan yang sudah ribuan kali keluar dari belah bibir Yunho. Memangnya, apa salahnya jika ia ingin membuat Kyuhyun tertawa lagi.

Sedikit senang mendengar Kyuhyun putus dengan kekasihnya. Namun, jika itu membuat Kyuhyun bersedih bukankah lebih baik jika Kyuhyun bersatu kembali dengan kekasihnya.

“Hyungnya saja tidak bisa. Apa lagi kau”

Changmin mendecih kecil. Apa seorang Jung Yunho sedang meremehkan seorang Shim Changmin di sini? Jangan pernah meremehkan seorang Shim Changmin. Bagaimanapun caranya, ia harus bisa membuat Kyuhyun mengingat game dan tertawa.

“Kau bahkan, menjadi boros akhir-akhir ini”

“Apa pedulimu?”

“Jika kau boros, kau pasti akan mengambil uangku, bodoh”

=3=

“Yeobo”

“Hm”

Changmin bergumam menanggapi Kyuhyun. Dalam hati, Changmin bersorak apakah Kyuhyunnya akan kembali lagi setelah ini. ia sangat berharap Kyuhyunnya akan kembali menjadi Kyuhyun yang pecinta game dan jahil.

“Kau mengacuhkanku. Dan ini menyebalkan Shim Changmin”

=3=

“Lagi-lagi Kyuhyun lagi. Kau menyukainya ya?”

Changmin terkesiap. Ia menggigit bibir bawahnya gugup. Apa begitu terlihat jika ia menyukai magnae Super Junior itu. bahkan, ia berusaha untuk menutupinya karena takut ketahuan kekasih Kyuhyun pada waktu itu.

Setelah, ia tahu jika Kyuhyun mempunyai kekasih sejak saat itu Changmin mulai mencoba menganggap Kyuhyun hanyalah temannya. Namun, nyatanya ia tidak bisa.

“Katakan saja jika kau menyukainya. Tidak perlu dengan alasan ‘kami hanya berteman’ lagi”

“Ya, aku menyukainya”

Setelah kekasih Kyuhyun memilih jalan hidupnya sendiri. Di saat itu pula Changmin mulai hadir untuk sekedar mengganggu Kyuhyun. Setidaknya, jangan biarkan Kyuhyun ingat tentang masa lalu bersama kekasihnya itu.

Dan, semenjak itulah Yunho sadar jika Changmin tidak mungkin merelakan uangnya hanya demi seseorang yang berstatus hanya teman.

“Jagalah dia”

=3=

Hiks.

Hiks.

Changmin langsung menoleh ke arah Kyuhyun yang tertawa. Lebih tepatnya menertawakan dirinya. jelas saja, Changmin mendengar suara isak tangis. Tapi, saat ia menoleh untuk menatap Kyuhyun nyatanya orang itu tertawa. Ia tertawa. Ini bukan tertawa palsu.

“Akhirnya, kau mengalihkan pandanganmu”

Changmin yang masih dalam keterpakuannya itu mulai tersenyum perlahan. Tanpa menyadari jika Kyuhyun sudah memeluknya erat. Akhirnya, ia bisa melihat Kyuhyun tersenyum lagi. tidak, ia bahkan melihat Kyuhyun tertawa saat ini.

“Kyuhyunku sudah kembali”

“Aku bukan milikmu”

Changmin melompat dari bangku panjang itu langsung mengambil kaset game dan mulai memainkannya. Stik game sengaja ia lempar ke arah Kyuhyun mencoba mengajaknya bermain game bersama lagi dengan ribuan taruhan konyol.

“Kajja”

“Aku tidak mau. Malas”

“Aishh. Jinjja? Game”

Changmin memutar kedua matanya bosan jemari panjangnya mulai bergerak pelan memainkan stik game. Tanpa menyadari jika tangan Kyuhyun yang tadi memegang stik playstation sudah memeluknya dari belakang.

“Terima kasih”

“Untuk?”

“Semuanya”

Changmin menolehkan kepalanya mencoba mengecup pipi tirus Kyuhyun. Namun, sebelum itu terjadi Kyuhyun sudah menjauhkan tubuhnya dan tertawa lebar.

“Kau kalah, Chwang”

Triakkan Kyuhyun membuat wajah Changmin langsung menatap layar tv yang menampilkan di mana visual gamenya sudah dalam mode K.O. lagi-lagi Kyuhyun menggunakan trik curang.

“Kau curang”

“Kau nya saja yang melamunkan hutang”

Changmin menarik tangan Kyuhyun memperdekat jarak antara tubuhnya dan Kyuhyun. Changmin menatap manik cemerlang Kyuhyun membuat Kyuhyun menghentikan tawanya.

“Apa huh?”

Kyuhyun langsung mengecup belah bibir Changmin yang terbuka hendak mengatakan sesuatu. Tidak peduli dengan tampang bodoh Changmin dan tangan Changmin yang mulai menekan tengkuk Kyuhyun.

Benarkah Changmin mencintai Kyuhyun atau pernyataan waktu itu hanyalah sebuah permainan mereka berdua saja.

“Aku pulang”

Kyuhyun langsung mendorong tubuh Changmin menjauh dan mulai berteriak. “Yunho hyung”

=3=

“Izinkan aku mencintamu, Kyu”

Kyuhyun tertawa renyah mendengar penuturan Changmin. Permainan truth or dare ini benar-benar menyenangkan bagi Changmin. Karena, pemainan ini membuat Changmin jujur akan perasaannya pada Kyuhyun.

“Beginikah, caramu menembak seorang gadis?”

“Memang seharusnya bagaimana? Seperti ini huh”

Kyuhyun menatap Changmin yang berdehem mempersiapkan suara emasnya.

“Aku mencintaimu, Cho Kyuhyun”
 
Changmin mengecup bibir Kyuhyun cepat. Tanpa mau tahu tentang wajah Kyuhyun yang terkaget menanggapi aksi Changmin.

“Nado”

FIN

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment