Valentine's Day Pumping Heart
RSS

Hello

Selingkuh. Apa pedulinya. Yang ia tahu ia bisa membuat pasangannya nyaman dan bahagia saat berada di sampingnya. Entahlah, selama hubungannya backstreet itu masih bisa dikendalikan bukan.
Namun, apa jadinya jika karma itu tetap berlaku di dalam dunianya sekalipun.
=Hello=
/“Hyungie”/
Daehyun melirik Youngjae yang tepat di depannya meminta izin. Tersenyum kecil lalu mengangguk. Sering sekali Daehyun seperti ini. Saat sedang bersama Youngjae pasti ada saja yang mengganggu moment kecilya ini.
“Hanya sebentar ne”
Daehyun bangkit dari duduknya. Niatnya untuk makan dengan tenang terusik. Walaupun perutnya menjerit sekalipun ia tidak bisa jika tidak mengangkat telphone dari kekasihnya.
“Yeoboseyo. Babyzel mianhae”
/“Hyungie eoddie?”/
“Interview bersama Youngjae. Mianhae tidak membangunkanmu tadi”
/“Arra. Kalau begitu Zel tidur lagi ne. Jaga kesehatan ne hyungie. Jja”/
Daehyun menghela napas lega. Manik matanya mengintip ke arah Youngjae. Beruntung sekali dia Zelo tidak mau mengetahui keberadaannya. Karena dia belum punya pikiran ia berada dimana sekarang.
“Ah. mianhae Jae”
“Gwaenchana. Ah, nugu?”
“Eomma. Setelah ini ia mengatakan padaku untuk ke Busan”
“Ah, geurae. Sampaikan salamku pada ahjumma”
=3=
“Aigoo. Daddy”
Sehun menjerit tiba-tiba saat melihat Daehyun berdiri dengan wajah datarnya. Tunggu, kenapa Daehyun bisa nyasar di depan pintu dorm EXO. Untuk apa seorang Daehyun pergi ke dorm EXO. Dan lagi, siapa yang dipanggil daddy oleh sang maknae ini.
“Kau berisik bocah”
“Daddy. Mommy diajak selingkuh sama ahjussi genit ini daddy”
Chanyeol menatap Daehyun lekat. Membuat Daehyun sedikit mundur akibatnya. Tunggu. Mommy? Baekhyun? Damn. Matilah kau Jung Daehyun.
“Ha? Biarkan saja memangnya aku peduli”
Sehun menatap Chanyeol tak percaya. Begitu mudahnya kah melepas Baekhyun. Memangnya kemarin siapa yang menangis jerit di dalam kamar sendirian hingga membuat penghuni dorm panik. Dasar.
“Mommy tidak ada. Sana pergi. Kyungie umma”
Sehun membanting pintu sembarang membuat hidung panjang Daehyun tepat mengenai pintu kayu itu. menyebalkan memang. Mendengar triakkan Sehun dan sekarang wajah tampannya mencium pintu.
=3=
“Hyungie kau kenapa?”
Daehyun memutuskan untuk pulang ke dorm dan bahagia sekali. Sekarang ia pulang disambut oleh bidadari yang manis. Hidup itu memang indah.
“Ada fans yang memukulmu hm? Hidung mungilmu memerah hyungie”
Ah. bisa-bisa Daehyun mimisan di tempat melihat wajah kekasihnya dengan jarak sedekat ini ditambah dengan aegyo yang sengaja dibuat oleh kekasihnya.
“Ani, hyungie mencium pintu tadi babyzel. Tak perlu panik”
Zelo mengangguk kecil mengiyakan. Jari-jari panjang Zelo mencubit pelan hidung Daehyun lalu mengecupnya.
“Hyung. Aku ambil air dulu ne untuk kompres. Sepertinya hidung kecilmu memar”
Daehyun mengangguk kecil. Tak peduli apa yang Zelo lakukan. Jemarinya mulai menggapai ponsel Zelo yang terbaring di meja sedari tadi. Manik matanya menatap kaget layar ponsel Zelo. Sejak kapan Zelo memasang wallpaper Yongguk.
“Hyungie. Kau tidak sopan”
Zelo merebut paksa ponselnya. Dan membanting nampan berisi mangkuk air hangat dan handuk kecil. Kenapa Zelo marah padanya. Apa sebenarnya Zelo sudah tahu jika..
=3=
“Kemarin aku ke tempatmu”

Baekhyun mengangguk kecil mengiyakan. Memang benar, kemarin Sehun sudah menceritakan semuanya bahkan Baekhyun sampai menggeleng-geleng mendengar ceritanya. Apalagi, ditambah dengan Chanyeol tak mau sekamar dengannya lagi.
“Kemarin kau kemana?”
Daehyun memainkan rambut Baekhyun seolah menyadarkan Baekhyun dari lamunannya sedari tadi.
“Hei. Jung Daehyun berbicara kepada Byun Baekhyun”
Baekhyun tersenyum kecil melihat tingkah Daehyun yang mulai memanyunkan bibirnya. Ia memang tahu jika Daehyun tidak suka jika didiami begini.
“Aku pergi beli makanan”
Baekhyun mencubit pelan pipi Daehyun membuat sang empunya mendengus kesal. Daehyun menepis pelan tangan Baekhyun dari  pipinya. Ah, melancarkan aksi pura-pura ngambek.
“Yakk jangan marah chagi”
“Kau masih berhubungan dengan Chanyeol?”
Baekhyun meneguk ludah kecut. Jemari-jemari kecilnya mulai mencengkram ujung bajunya. Kenapa tiba-tiba Daehyun bertanya seperti tu padanya. Sebenarnya kemarin saat ia tidak ada di dorm Daehyun dan Sehun membicarakan apa.
“Hei”
=3=
Daehyun menguap bosan. Setelah melihat reaksi Baekhyun tadi, entah mengapa ia merasa curiga. Apa benar Baekhyun masih berhubungan dengan Chanyeol. Jika iya, apa ini karma untuknya.
“Haha ne hyung”
Youngjae mengecup pipi Himchan sekilas. Manik matanya kaget saat melihat Daehyun sedang menatapnya penuh curiga. Walaupun mata Daehyun menatap layar TV tapi ia tahu sekilas tadi manik mata Daehyun menatapnya.
“Yang lain ke mana?”
Daehyun melirik sekilas ke arah Himchan lalu kembali menatap layar TV. Menganggap suara bass Himchan itu hanya sebuah angin yang berlalu tanpa perlu ada jawaban.
“Mungkin yang lain sedang pergi. Aku ke dapur dulu ne”
“Masak yang enak untukku ne”
Daehyun memutar kedua bola matanya bosan. Bisa-bisanya ia mendengar percakapan layaknya sepasang suami-istri. Benar-benar menggelikan. Sungguh, ia ingin sekali melempar TV tepat ke wajah Himchan. Mengesalkan.
Daehyun mengernyit bingung. Kenapa bisa ia cemburu. Bukannya kekasihnya itu tidak hanya Youngjae. Dia masih punya ribuan cadangan di luar sana. Kenapa ia harus cemburu. Ck.
“Kau melamun Jungdae pabo”
=3=
Daehyun menutup matanya. Bibir tebalnya masih mengumpat kata-kata kasar sedari tadi. Bagaimana bisa wajah tampannya sekarang memar tanpa ada sebab.
Daehyun menilik dari balik jarinya menatap cermin yang tepat ada di depannya. Dengan ragu ia mulai menyingkirkan tangannya perlahan.
“Hyungie”
“Huwaaaaa”
Daehyun berteriak kaget saat dirasanya Zelo sedang menilik dari balik pintu kamarnya. Beruntung Daehyun dengan cepat menutup wajahnya.
“Hyungie. Wajahmu memar”
Daehyun berdecak kesal saat wajahnya yang sedari tadi di sembunyikan ternyata telah terlihat oleh Zelo. Mengapa ini harus terjadi pada dirinya yang tampan ini.
“Kau berkelahi hyung?”
 Daehyun menggelengkan kepalanya perlahan. Ditaruhlah kepalanya pada bahu Zelo. Sungguh, ia sangat malu jika ada seseorang yang melihat wajahnya yang penuh dengan memar kebiruan.
“Aku obati mau hyung?”
Lagi-lagi Daehyun menggelengkan kepalanya. Sudah cukup. Mungkin ini karma yang harus ia tanggung. Tapi, sepertinya ia tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Oh, mungkin hanya dalam pikiran seorang Jung Daehyun saja.
“Baiklah. Aku pergi dengan Yongguk hyung dulu ne”
Daehyun melongo bingung. Biasanya Zelo akan terus berusaha untuk mengobati lukanya. Tapi, kenapa sekarang ia malah pergi meninggalkan Jung Daehyun dengan segala karmanya.
=3=
Kenapa sikap kekasihnya aneh. Daehyun memutar-mutar mie instan yang ia buat. Sedikit kesal ia ditinggalkan di dorm tanpa ada makanan sedikitpun. Tapi, walaupun perutnya kesal tetap saja otaknya bukan berpikiran ke sana.
Ia masih memikirkan sikap para kekasihnya. Aneh.
“Jongupie?”
Jongup menoleh bisa dilihat dari wajahnya ia kaget melihat Daehyun yang duduk manis di sofa tengah. Dia fikir memangnya hanya dia sendiri yang berada di dorm. Namun, ternyata masih ada Jongup. Maafkan Daehyun yang melupakan sobatnya yang satu ini.
“Kukira kau pergi bersama Junhong”
Daehyun menggeleng kecil. Lalu memakan mie yang sempat ia buat tanpa ada niat untuk menawari Jongup.
“Wajahmu kenapa?”
Slurp. Daehyun menyeruput kuah mie dengan nikmat. Mengabaikan pertanyaan yang sempat dilemparkan oleh Jongup.
“Jorok. Dasar bocah”
Daehyun menyentil dahi Jongup dengan kesal lalu ia merebahkan diri dengan kepala yang berbantal paha Jongup.
“Demi apa. Menyingkir dariku bocah jorok”
“Dimana Youngjae?”
Jongup mengusap sekitar bibir Daehyun dengan dahi mengernyit. Di dalam otaknya untuk apa si babyhyun ini menanyakan keberadaan Youngjae. Ingat, Daehyun backstreet.
“Lari pagi bersama Himchan”
“Kenapa kau tidak ikut”
“Dingin dan malas. Lagipula mereka tidak mengajakku”
“Kalau gitu. Kita pergi juga”
“Dengan wajahmu yang begini?”
“Tolong jangan ingatkan. Isssh”
=3=
“Kita mau kemana?”
Jongup mengusapkan kedua tangannya mencari kehangatan. Sial sekali memiliki teman seperti Daehyun. Mengajaknya pergi tanpa membawa sarung tangan dan jaket di hari yang sangat dingin bagi Jongup. Gila. Dan. Menyebalkan.
“Entah”
Dengan santai Daehyun mengucapkan tanpa tahu Jongup masih mengutuk Daehyun dalam diamnya.
“Kau kedinginan?”
“Tidak. aku hypotermia”
Demi apa Jongup punya teman seperti Daehyun. Sudah tahu ini musim semi. Dimana hawa-hawa musim dingin masih ada. Dan, dengan bodohnya Daehyun mengajaknya keluar tanpa ada jaket yang melekat ditubuhnya. Tunggu, apa ia harus menyalahkan Zelo yang meminjam jaketnya tanpa izin. Lupakan.
“Ige”
Daehyun menyampirkan jaket yang sempat ia gunakan ke Jongup. Terkekeh kecil saat jaketnya kebesaran ditubuh Jongup. Kenapa Jongup jadi terkesan seperti yeoja.
“Memangnya kau tidak dingin?”
“Memangnya aku itu kau”
“Daehyun hyung. Jongup-ssi”
Gotcha. Berniat untuk hang out dengan teman. Dan alhasil ia malah bertemu dengan. Zelo. Jangan lupakan Yongguk disebelahnya. Sungguh, mood Daehyun yang tadinya baik berubah buruk.
“Junhongie. Jaket ku”
“Hehe. Maaf, aku meminjamnya”
“Kalian mau kemana?”
Daehyun menatap Yongguk sengit. Apa-apaan orang ini. seenaknya membawa kekasihnya pergi. Dan, sekarang sok sok perhatian atau memang ingin mencari tahu ia kemana agar mereka bisa berduan. Ck.
“Bukan urusanmu”
Daehyun menarik tangan Jongup cepat. Lalu melenggang pergi tanpa permisi. Sungguh, moodnya sudah turun sejak ia mendengar suara Zelo memanggilnya. Tunggu, kenapa ia marah pada Yongguk karena mengajak Zelo pergi? Ayolah, apa ia cemburu.
“Hei, kau cemburu?”
Daehyun menghentikan langkahnya tiba-tiba membuat Jongup menabrak punggung tegap Daehyun.
“Tidak”
“Matamu berbohong”
=3=
“Koinku sudah habis”
Daehyun melirik Jongup yang berkeringat. Entah mengapa Daehyun sekarang malah menatap Jongup dengan terpesona. Cha. Jung Daehyun jangan terlalu lama menatap Jongup.
“Kau ingin pulang?”
“T-tidak. aku malas, jika aku diizinkan aku ingin kembali ke Busan saja”
Daehyun mengalihkan pandangannya ke arah lain. Salah, sangat salah. Sekarang ia malah melihat Baekhyun yang sedang menukar koin bersama. Tunggu, bersama Chanyeol.
“Kau merah Jung”
Entah mengapa Jongup yang berada tepat di samping Daehyun dapat merasakan hawa panas yang membuat tubuhnya makin berkeringat.
Daehyun merogoh saku nya berharap ia masih ingat untuk membawa ponselnya. Menguntit. Itu yang dilakukan Daehyun sekarang. dengan bermodal ponsel mahal di tangannya.
“Kau mau kemana?”
Daehyun menekan beberapa kali layar ponsel touch screen nya. Dengan seringai ia masih bersembunyi dengan sebelah tangan memegang bola untuk menutupi wajahnya.
“Baekhyunie. Kau di mana sekarang? aku membutuhkanmu”
Daehyun sesekali melirik ke arah di mana Baekhyun berada. Sial, Daehyun mengumpat kesal saat makin lama Baekhyun menghampirinya.
“Aku sedang pergi bersama Kyungsoo. Entahlah, aku tidak tahu ini di mana. Mianhae”
Sial. Bagaimana ia bisa menjawab perkataan Baekhyun jika Baekhyun tepat di belakangnya. Ah, sudahlah. Daehyun mematikan ponselnya dan melempar ponsel itu ke tumpukan bola basket.
“Kau di sini?”
=3=
“Apa Zelo mengkhianati ku?”
“Kau yang mengkhianatinya, pabo”
“Jangan memojokkanku”
Jongup memutar bola mata bosan. Setelah medengar cerita dari Daehyun entah mengapa ia ingin sekali menjitak kepala si Jung itu. namun, sebagai teman yang baik. Ia tidak mungkin melakukan hal itu sekarang. ya, mungkin lainkali.
“Kau mencintai siapa?”
Daehyun terdiam. Ia memainkan jari-jari Jongup ragu. bahkan sesekali ia mengemut jari itu. sedangkan sang empunya menahan semua hasrat ingin memukul pemuda yang sedang berbaring di pahanya.
“Aku bingung. Tapi, aku cemburu melihat mereka bersama orang lain”
“Kau egois sekali Jung”
“Kalau begitu. Aku putuskan saja mereka”
Daehyun menekan beberapa kali layar ponselnya. Dengan yakin ia mengirimkan pesan kepada Youngjae dan Baekhyun.
Dengan isi :“Maaf kita sudah tidak bisa bersama lagi. mungkin, kata-kata itu dapat dicerna dengan baik. Maaf, aku tidak bisa mengucapkan ini dengan langsung. Dari: Jung Daehyun tercinta”
“Selesai”
“Lalu?”
“Jadilah kekasihku”
=3= Youngjae’s side =3=
“Kenapa kau senyum-senyum begitu?”
Himchan mendudukkan diri di sebelah Youngjae yang masih senyum sendiri. karena penasaran, Himchan pun meraih ponsel yang baru ditaruh oleh Youngjae.
“Wow. Kerja bagus. Kuharap ia benar berfikir aku selingkuh denganmu”
Himchan tahu sebenarnya Youngjae masih menyayangi Daehyun bukan, lebih tepatnya Youngjae mencintai Daehyun. Namun, saat Youngjae tahu jika Zelo ternyata kekasih Daehyun. Ia mencoba membuat Daehyun untuk memutuskan hubungan mereka.
“Aku ingat saat kau memberikan obat tidur padanya”
“Aku belum melihat wajah bodohnya yang memar karena pukulanmu”
“Ah, apa Yongguk hyung tahu tentang ini? jika dia belum tahu aku takut ia akan marah dengan hubungan mainan ini hyung”
“Tidak tentang Daehyun”
“Ah, begitu. Ng, entah kenapa aku jadi menyukaimu hyung”
“A-apa? Kau gila Youngjae”
“Tidak. aku serius”
=3= Baekhyun’s side =3=
“Mommy”
Sehun menjerit kegirangan. Ia bersama dengan Kyungsoo berlari keliling mencari keberadaan sang mommy Sehun. Brakk. Bagus, sekarang dia terjatuh di halaman karena terlalu fokus melihat sang mommy dan daddy sedang duduk disalah satu bangku.
Dan, jika Sehun tahu. Kyungsoo melihat mereka berdua bukan sekedar duduk saja. Tapi, kedua bibir dari kedua pemilik yang berbeda itu sedang menyatu tanpa peduli dengan suara gaduh yang dibuat Sehun.
“Umma. Kau kenapa?”
Kyungsoo tersenyum getir. Dengan cepat ia menarik tangan Sehun masuk. Ia tidak ingin melihat drama menyakitkan yang dipertontonkan di depan. lagipula ia masih punya Suho. Sebenarnya apa yang ada di otaknya. Dan, kenapa ia baru sadar jika Chanyeol ternyata sudah memiliki Baekhyun.
=3= Zelo’s side =3=
Zelo termenung menatap layar televisi bosan. Ia masih berfikir apa Daehyun marah padanya. Apa ia melakukan kesalahan. Ia jadi merasa bersalah karena mengajak Yongguk untuk membeli kaset game. Seharusnya, ia mengajak Daehyun saja jika tahu begini.
“Hei, sudahlah. Mendingan kita main game tadi”
“Aku takut dia marah, hyung”
“Dia tidak mengabarimu?”
“Tidak. hyung, bagaimana ini?”
“Tidak apa. Tunggu saja ia pulang. Lalu kau jelaskan. Nanti aku bantu, eotte?”
Dengan ragu Zelo mengiyakan perkataan Yongguk. Walaupun dalam hati ia masih terus memikirkan kekasihnya yang tak kunjung mengirirmi pesan padanya.
“Ng. Hyung, apa pertanyaanmu tadi sungguhan?”
“Begitulah. Dan, mulai sekarang kau menjadi kekasihku”
“A-apa?”
=3=
“Kau gila Jung Daehyun”
“Dunia ini lebih gila”
“Sudahlah. Aku mau kembali ke dorm”
“Dan mulai sekarang kau menjadi kekasihku”
“Ha. Seperti aku mau saja dengan sang playboy sepertimu”
“Aku hanya mempunyai satu kekasih”
“Huwaaa. Aku mau kembali ke dorm. Disini sangat dingin”
Daehyun menatap Jongup disertai seringai di bibirnya. Tanpa Daehyun sadari, Jongup yang sedari tadi ditatap oleh Daehyun hanya membatin. ‘Jika saja kau tahu Jung Daehyun. Junhong itu hanya milikku sekarang. bukan milikmu lagi’
“Kenapa?”
“Kekasihmu satu? Siapa saja?”
“Kau”
Daehyun menunjuk Jongup. Bibirnya masih menyeringai sambil membatin. ‘Iya, satu. Satu kau dan satunya lagi Junhong dan yang satu Baekhyun dan satu lagi Youngjae’
FIN
Draft
To: yjayo, B Baek
From: Jung Daehyun
”Aku hanya bercanda. Besok kita dating eotte?. Nanti aku kabari aku bisa kapan”

Send.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment